Sabtu, 08 Januari 2011

PSSI TIDAK BECUS

           MENGAPA semenjak NURDIN HALID MEMIMPIN PSSI , PSSI SELALU TERPURUK DAN BAHKAN BELUM PERNAH MEMENANGKAN PIALA AFF MAUPUN AFC

  LEBIH PARAHNYA PSSI SELALU TIDAK TRASPARAN DALAM PENDANAAN LIGA DI INDONESIA SEPERTI COPA INDONESIA

Jumat, 07 Januari 2011

Persibo Pindah ke LPI karena Sering Dicurangi

Bojonegoro - Persibo Bojonegoro menjadi salah satu klub yang hijrah dari Indonesia Super Liga (ISL) ke Liga Primer Indonesia (LPI). Persibo hijrah karena kurangnya fairplay di ISL.

Kompetisi LPI akan segera bergulir, Sabtu (8/1/2011). Dari 19 klub yang resmi menjadi pesertanya, tiga diantaranya adalah klup yang sebelumnya peserta ISL yakni Persema Malang, PSM Makasar dan Persibo Bojonegoro.

Setiap klub boleh jadi punya pelbagai alasan sehingga melatarbelakangi mereka sampai boyongan ke LPI. Untuk Persibo, alasan utama adalah karena kecewa dengan ISL.

"Salah satu alasan utama kami (Persibo) untuk pindah dari ISL ke LPI adalah kurang fairplay-nya kompetisi di ISL. Kami kerap mendapat kecurangan ketika berlaga," tegas pelatih Persibo Bojonegoro, Sartono Anwar, dalam wawancara dengan detiksurabaya.com, Jumat (7/1/2011).

Salah satu bentuk kecurangan itu, menurut Sartono, diterima klubnya ketika bermain melawan Persema Malang beberapa waktu lalu. Saking kecewanya, Sartoni ketika itu sampai mengeluarkan kata-kata sangat kasar hingga berujung masalah dengan PSSI.

Selain itu, pelatih yang berhasil membawa Persibo menjuarai kompetisi Divisi Utama musim lalu itu juga mengkritisi tidak fairnya ISL. Menurutnya, siapa yang juara dan klub mana yang akan terdegradasi sudah ketahuan saat kompetisi belum berakhir.

"Dengan berbagai alasan itulah kami memilih untuk mundur dari ISL dan ikut bergabung ke LPI. Sebab, kami sangat optimis kompetisi di LPI ini akan lebih fair," sambung ayah kandung mantan pemain timnas Nova Ariyanto tersebut.

Setelah manejemen memutuskan untuk gabung ke LPI, ada ena, pemain Persibo yang memilih hengkang dari 'Laskar Angling Dharma'. Mereka adalah Viktor Da Silfa, Slamet Nurcahyo, Dwi Kuswanto, Rudi Widodo, Cucu Hidayat, dan Saifudin. Namun, hal ini tidak dianggap sebagai masalah oleh Persibo lantaran mereka sudah mendapatkan gantinya.

"Tidak masalah ada beberapa pemain yang mundur, toh kita sudah mendapat gantinya," ujar pelatih yang acap bertopi itu.

Persibo akan memulai kiprahnya di LPI dengan bertemu Batavia Union di stadion Letjend H Soedirman, Minggu (9/1/2011) nanti. Dalam laga perdana ini, Persibo menargetkan poin penuh dari tim tamunya.

Demo Tolak LPI Dicurigai Orang Bayaran

Jakarta - Hari ini akan ada demonstrasi menentang Liga Primer Indonesia dari massa yang menamakan dirinya Suporter Nasional Sepakbola Indonesia (SNSI) dan Komunitas Suporter Indonesia Bersatu (Komsiber). Sasarannya adalah Kantor Menpora dan rumah Arifin Panigoro.

Ada tiga lokasi yang disebut SNSI akan jadi sasaran demo mereka. Selain Kantor Menpora dan kediaman Arifin Panigoro, aksi unjuk rasa juga akan dilakukan di Bundaran HI. Sementara Komsiber juga akan mengusung aksi yang serupa dengan bertempat di kantor PSSI dan Bundaran HI.

Oleh SNSI, LPI dinilai sudah melanggar aturan yang ada. Pemerintah juga didesak supaya menolak kehadiran LPI. Pernyataan serupa terlontar dari Komsiber yang mendukung langkah PSSI untuk memajukan sepakbola Indonesia.

Aksi demo yang dilakukan kelompok massa tersebut dipertanyakan oleh pengamat sepakbola, Anton Sanjoyo. Dalam perbincangannya dengan detiksport, Jumat (7/1/2011), dia justru menganggap LPI harus dapat dukungan karena berniat menciptakan klub mandiri yang tak lagi tergantung pada APBD.

"Ada orang yang ingin bangun sepakbola nasional, kok malah didemo, LPI kan nggak ganggu APBD," kata pengamat sepakbola, Anton Sanjoyo kepada detikcom, Jumat (7/1/2011).

Anton pun menduga massa itu adalah orang bayaran. Ia tidak yakin jika ada orang yang benar-benar mendukung secara murni PSSI dengan Indonesia Super League-nya. "Itu paling orang2 bayaran, tahu sendiri-lah politisi gimana caranya," lanjut dia.

Anton mengimbau, semua pihak sebaiknya menyerahkan LPI kepada masyarakat. Penilaian masyarakat bisa menentukan apakah LPI bisa bertahan atau tidak.

"Kalau masyarakat tidak suka, pasti tidak akan ada yang datang ke stadion, jadi biarkan saja dulu," pinta Anton.

Demo Tolak LPI Dicurigai Orang Bayaran

Jakarta - Hari ini akan ada demonstrasi menentang Liga Primer Indonesia dari massa yang menamakan dirinya Suporter Nasional Sepakbola Indonesia (SNSI) dan Komunitas Suporter Indonesia Bersatu (Komsiber). Sasarannya adalah Kantor Menpora dan rumah Arifin Panigoro.

Ada tiga lokasi yang disebut SNSI akan jadi sasaran demo mereka. Selain Kantor Menpora dan kediaman Arifin Panigoro, aksi unjuk rasa juga akan dilakukan di Bundaran HI. Sementara Komsiber juga akan mengusung aksi yang serupa dengan bertempat di kantor PSSI dan Bundaran HI.

Oleh SNSI, LPI dinilai sudah melanggar aturan yang ada. Pemerintah juga didesak supaya menolak kehadiran LPI. Pernyataan serupa terlontar dari Komsiber yang mendukung langkah PSSI untuk memajukan sepakbola Indonesia.

Aksi demo yang dilakukan kelompok massa tersebut dipertanyakan oleh pengamat sepakbola, Anton Sanjoyo. Dalam perbincangannya dengan detiksport, Jumat (7/1/2011), dia justru menganggap LPI harus dapat dukungan karena berniat menciptakan klub mandiri yang tak lagi tergantung pada APBD.

"Ada orang yang ingin bangun sepakbola nasional, kok malah didemo, LPI kan nggak ganggu APBD," kata pengamat sepakbola, Anton Sanjoyo kepada detikcom, Jumat (7/1/2011).

Anton pun menduga massa itu adalah orang bayaran. Ia tidak yakin jika ada orang yang benar-benar mendukung secara murni PSSI dengan Indonesia Super League-nya. "Itu paling orang2 bayaran, tahu sendiri-lah politisi gimana caranya," lanjut dia.

Anton mengimbau, semua pihak sebaiknya menyerahkan LPI kepada masyarakat. Penilaian masyarakat bisa menentukan apakah LPI bisa bertahan atau tidak.

"Kalau masyarakat tidak suka, pasti tidak akan ada yang datang ke stadion, jadi biarkan saja dulu," pinta Anton.