Selasa, 15 Maret 2011

Gol untuk Jepang dan Bobotoh

Gol untuk Jepang dan Bobotoh

12 March 2011 KARAWANG, TRIBUN - Kegembiraan terpancar dari wajah Matsunaga "Tsubasa" Shohei seusai pertandingan. "Saya sebenarnya ingin cetak dua gol. Satu untuk teman-teman saya di Jepang dan juga warga Jepang yang sedang ditimpa musibah. Satu gol lagi untuk bobotoh," tuturnya.

Sayang, kata pemilik nomor 18 ini, ia hanya bisa mencetak satu gol. Golnya kali ini persis golnya ke gawang Semen Padang. Sho bisa melepaskan diri dari jebakan offside dan melepaskan tendangan datar ke pojok kiri gawang. Kiper I Made Kadek Wardana yang telanjur maju hanya bisa pasrah melihat gawangnya kebobolan.

Sho berharap, gol ke gawang Pelita Jaya bukan gol terakhir dari kakinya. "Saya ingin terus mempersembahkan gol bagi Persib," katanya.

Sho bersyukur, di pertandingan ini Persib bisa menang. Dan kemenangan ini ia persembahkan bagi Persib yang akan merayakan ulang tahun Senin lusa. (tis)

Gonzales Absen Lawan Persija

Gonzales Absen Lawan Persija

15 March 2011 STD. SILIWANGI,(GM)-
Cedera kaki kanan yang dialami Cristian Gonzales pada saat Persib Bandung mengalahkan Pelita Jaya Karawang 2-1 di Stadion Singaperbangsa Karawang, Sabtu (12/3) lalu, sepertinya cukup serius. Sebab akibat cedera yang dialaminya pada menit 33 itu, Gonzales harus absen pada sesi latihan Persib di Stadion Siliwangi Bandung, Senin (14/3) atau dua hari setelah pertandingan melawan Pelita Jaya.

"Hari ini (kemarin, red), Gonzales tidak latihan karena cedera yang dialaminya di Karawang. Sekarang, dia sedang menjalani terapi. Mudah-mudahan besok (hari ini, red) bisa ikut latihan lagi," kata pelatih Persib, Daniel Roekito usai sesi latihan.

Pada pertandingan melawan Pelita Jaya, Gonzales mengalami cedera pada menit 32. Karena merasa tidak mampu untuk memaksakan diri tampil, striker naturalisasi berdarah Uruguay ini langsung meminta Daniel untuk menggantikannya. Pada menit 33, Daniel akhirnya menarik Gonzales dan memasukkan Rachmat Afandi.

Jika tak kunjung pulih, Gonzales terancam absen pada saat Persib memainkan "derby Indonesia" melawan Persija Jakarta di Stadin Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Jumat (18/3). Namun Daniel berharap, hal itu tidak terjadi. "Kondisi sesungguhnya saya belum tahu. Tapi mudah-mudahan Gonzales tetap bisa main melawan Persija nanti," kata pelatih asal Rembang ini.

Bagi Gonzales, cedera yang dialaminya dalam sebuah pertandingan, bahkan memaksanya harus ditarik keluar lapangan, merupakan kejadian pertama sejak bergabung dengan Persib pada putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 lalu. Di era pelatih Jaya Hartono, Gonzales memang pernah tidak dimainkan, tapi bukan lantaran cedera melainkan performanya yang tengah menurun.

Dias bergabung

Berbeda dengan Gonzales, gelandang muda Persib, Dias Angga Putra sudah bergabung dan mengikuti seluruh program latihan yang diberikan Daniel setelah sekitar sebulan memperkuat tim nasional Indonesia U-23, yang tampil di babak kualifikasi Olimpiade 2012. Dikatakan Dias, setelah tersingkir dari persaingan, menyusul kekalahan 1-3 dan 0-1 dari dua pertemuan dengan Turkmenistan, seluruh anggota timnas U-23, termasuk dirinya, dipulangkan sementara ke klubnya masing-masing.

"Saya sendiri baru tiba di Bandung Sabtu (12/3) malam. Alhamdulillah, sekarang sudah bisa ikut latihan bersama lagi," kata Dias yang diturunan pelatih Alfred Riedl dalam dua pertemuan dengan Turkmenistan. (B.82)**

Sabtu, 08 Januari 2011

PSSI TIDAK BECUS

           MENGAPA semenjak NURDIN HALID MEMIMPIN PSSI , PSSI SELALU TERPURUK DAN BAHKAN BELUM PERNAH MEMENANGKAN PIALA AFF MAUPUN AFC

  LEBIH PARAHNYA PSSI SELALU TIDAK TRASPARAN DALAM PENDANAAN LIGA DI INDONESIA SEPERTI COPA INDONESIA

Jumat, 07 Januari 2011

Persibo Pindah ke LPI karena Sering Dicurangi

Bojonegoro - Persibo Bojonegoro menjadi salah satu klub yang hijrah dari Indonesia Super Liga (ISL) ke Liga Primer Indonesia (LPI). Persibo hijrah karena kurangnya fairplay di ISL.

Kompetisi LPI akan segera bergulir, Sabtu (8/1/2011). Dari 19 klub yang resmi menjadi pesertanya, tiga diantaranya adalah klup yang sebelumnya peserta ISL yakni Persema Malang, PSM Makasar dan Persibo Bojonegoro.

Setiap klub boleh jadi punya pelbagai alasan sehingga melatarbelakangi mereka sampai boyongan ke LPI. Untuk Persibo, alasan utama adalah karena kecewa dengan ISL.

"Salah satu alasan utama kami (Persibo) untuk pindah dari ISL ke LPI adalah kurang fairplay-nya kompetisi di ISL. Kami kerap mendapat kecurangan ketika berlaga," tegas pelatih Persibo Bojonegoro, Sartono Anwar, dalam wawancara dengan detiksurabaya.com, Jumat (7/1/2011).

Salah satu bentuk kecurangan itu, menurut Sartono, diterima klubnya ketika bermain melawan Persema Malang beberapa waktu lalu. Saking kecewanya, Sartoni ketika itu sampai mengeluarkan kata-kata sangat kasar hingga berujung masalah dengan PSSI.

Selain itu, pelatih yang berhasil membawa Persibo menjuarai kompetisi Divisi Utama musim lalu itu juga mengkritisi tidak fairnya ISL. Menurutnya, siapa yang juara dan klub mana yang akan terdegradasi sudah ketahuan saat kompetisi belum berakhir.

"Dengan berbagai alasan itulah kami memilih untuk mundur dari ISL dan ikut bergabung ke LPI. Sebab, kami sangat optimis kompetisi di LPI ini akan lebih fair," sambung ayah kandung mantan pemain timnas Nova Ariyanto tersebut.

Setelah manejemen memutuskan untuk gabung ke LPI, ada ena, pemain Persibo yang memilih hengkang dari 'Laskar Angling Dharma'. Mereka adalah Viktor Da Silfa, Slamet Nurcahyo, Dwi Kuswanto, Rudi Widodo, Cucu Hidayat, dan Saifudin. Namun, hal ini tidak dianggap sebagai masalah oleh Persibo lantaran mereka sudah mendapatkan gantinya.

"Tidak masalah ada beberapa pemain yang mundur, toh kita sudah mendapat gantinya," ujar pelatih yang acap bertopi itu.

Persibo akan memulai kiprahnya di LPI dengan bertemu Batavia Union di stadion Letjend H Soedirman, Minggu (9/1/2011) nanti. Dalam laga perdana ini, Persibo menargetkan poin penuh dari tim tamunya.

Demo Tolak LPI Dicurigai Orang Bayaran

Jakarta - Hari ini akan ada demonstrasi menentang Liga Primer Indonesia dari massa yang menamakan dirinya Suporter Nasional Sepakbola Indonesia (SNSI) dan Komunitas Suporter Indonesia Bersatu (Komsiber). Sasarannya adalah Kantor Menpora dan rumah Arifin Panigoro.

Ada tiga lokasi yang disebut SNSI akan jadi sasaran demo mereka. Selain Kantor Menpora dan kediaman Arifin Panigoro, aksi unjuk rasa juga akan dilakukan di Bundaran HI. Sementara Komsiber juga akan mengusung aksi yang serupa dengan bertempat di kantor PSSI dan Bundaran HI.

Oleh SNSI, LPI dinilai sudah melanggar aturan yang ada. Pemerintah juga didesak supaya menolak kehadiran LPI. Pernyataan serupa terlontar dari Komsiber yang mendukung langkah PSSI untuk memajukan sepakbola Indonesia.

Aksi demo yang dilakukan kelompok massa tersebut dipertanyakan oleh pengamat sepakbola, Anton Sanjoyo. Dalam perbincangannya dengan detiksport, Jumat (7/1/2011), dia justru menganggap LPI harus dapat dukungan karena berniat menciptakan klub mandiri yang tak lagi tergantung pada APBD.

"Ada orang yang ingin bangun sepakbola nasional, kok malah didemo, LPI kan nggak ganggu APBD," kata pengamat sepakbola, Anton Sanjoyo kepada detikcom, Jumat (7/1/2011).

Anton pun menduga massa itu adalah orang bayaran. Ia tidak yakin jika ada orang yang benar-benar mendukung secara murni PSSI dengan Indonesia Super League-nya. "Itu paling orang2 bayaran, tahu sendiri-lah politisi gimana caranya," lanjut dia.

Anton mengimbau, semua pihak sebaiknya menyerahkan LPI kepada masyarakat. Penilaian masyarakat bisa menentukan apakah LPI bisa bertahan atau tidak.

"Kalau masyarakat tidak suka, pasti tidak akan ada yang datang ke stadion, jadi biarkan saja dulu," pinta Anton.

Demo Tolak LPI Dicurigai Orang Bayaran

Jakarta - Hari ini akan ada demonstrasi menentang Liga Primer Indonesia dari massa yang menamakan dirinya Suporter Nasional Sepakbola Indonesia (SNSI) dan Komunitas Suporter Indonesia Bersatu (Komsiber). Sasarannya adalah Kantor Menpora dan rumah Arifin Panigoro.

Ada tiga lokasi yang disebut SNSI akan jadi sasaran demo mereka. Selain Kantor Menpora dan kediaman Arifin Panigoro, aksi unjuk rasa juga akan dilakukan di Bundaran HI. Sementara Komsiber juga akan mengusung aksi yang serupa dengan bertempat di kantor PSSI dan Bundaran HI.

Oleh SNSI, LPI dinilai sudah melanggar aturan yang ada. Pemerintah juga didesak supaya menolak kehadiran LPI. Pernyataan serupa terlontar dari Komsiber yang mendukung langkah PSSI untuk memajukan sepakbola Indonesia.

Aksi demo yang dilakukan kelompok massa tersebut dipertanyakan oleh pengamat sepakbola, Anton Sanjoyo. Dalam perbincangannya dengan detiksport, Jumat (7/1/2011), dia justru menganggap LPI harus dapat dukungan karena berniat menciptakan klub mandiri yang tak lagi tergantung pada APBD.

"Ada orang yang ingin bangun sepakbola nasional, kok malah didemo, LPI kan nggak ganggu APBD," kata pengamat sepakbola, Anton Sanjoyo kepada detikcom, Jumat (7/1/2011).

Anton pun menduga massa itu adalah orang bayaran. Ia tidak yakin jika ada orang yang benar-benar mendukung secara murni PSSI dengan Indonesia Super League-nya. "Itu paling orang2 bayaran, tahu sendiri-lah politisi gimana caranya," lanjut dia.

Anton mengimbau, semua pihak sebaiknya menyerahkan LPI kepada masyarakat. Penilaian masyarakat bisa menentukan apakah LPI bisa bertahan atau tidak.

"Kalau masyarakat tidak suka, pasti tidak akan ada yang datang ke stadion, jadi biarkan saja dulu," pinta Anton.